Ketgam: Erlan Korban Penganiayaan Luka Lebam Bengkak Di Pipi Kanan
KENDARI – lintangsultra.com Tindakan kekerasan fisik kembali menimpa salah satu mahasiswa IAIN Kendari, Diduga dilakukan oleh oknum dosen
Erlan (23) tahun Mahasiswa Institute Agama Islam Negeri IAIN Kendari mendapat kekerasan fisik hingga babak belur lebam dan bengkak Bagain wajah.
Erlan, yang saat itu sedang mengikuti kegiatan konsolidasi mengawal isu nasional terkait putusan Mahkamah Konstitusi(MK), tentang undang undang Pilkada Bersama Presma dan anggota DEMA di perwakilan tiap-tiap fakultas.
Awalnya terjadi, saat itu saya terlambat hadir, sehingga saya segera menyusul ke ruangan auditorium IAIN Kendari yang mana disana sudah ada Presma beserta anggota DEMA lainya,”terang Erlan
“Setibanya saya langsung di berikan kesempatan oleh Presma dan anggota lainya untuk bicara di hadapan mahasiswa baru yang sedang mengikuti kegiatan pengenalan budaya akademik kampus tingkat fakultas.
Pada saat saya sedang bicara kondisi masih kondusif, tiba-tiba datang dosen inisia B yang menjabat sebagai wakil dekan tiga fakultas tarbiyah, masuk keruangan sontak memukul kearah muka saya secara bertubi tubi, tanpa ada sepatah katapun, saya juga tidak tau apa alasannya datang menyerang saya dengan pukulan bagai orang kesetanan menyerang dengan emosi,
untung saja disaat itu ada security yang melerai.”ungkap Erlan
Akibat peristiwa itu, korba mengalami luka memar dan pembengkakan di area pipi sebelah kanan. terjadi sekitar pukul 11 siang. Kamis 22/08/2024)
Atas kejadian tersebut, korban langsung membuat laporan polisi (LP) di Polresta Kota Kendari atas dugaan pelanggaran hukum Pasal 351 KUHP.
Korban berharap agar kasusnya ditangani secara profesional, serta berharap polres tidak terpengaruh kepada pihak lain yang mencoba menghalangi jalannya proses hukum.
“Mudah-mudahan kasus yang saya alami bisa diproses dengan baik oleh pihak kepolisian, dinegara ini siapapun dia Tampa pandang bulu ketika melakukan pelanggaran hukum maka dia harus di proses hukum, dan tidak terpengaruh oleh intervensi pihak lain”.Harapnya
Is One